Minggu, 14 Oktober 2012

Pentingkah Hafalan Buat Anak Usia Dini?

Hafalan Buat Anak Usia Dini? Pentingkah? 
(Manfaat menghapal kata-kata untuk anak usia dini)


Jawaban dari saya pribadi adalah iya, karena tanpa menghapal anak-anak tidak akan bisa mengembangkan ilmunya. Karena kata-kata bagi seorang anak adalah hal yang sangat  penting. Semakin banyak kata yang  dipahami oleh seorang anak, maka dia akan lebih mudah dalam memahami berbagai mata pelajaran. Misalnya anak tidak tahu /  hapal nama binatang “gajah”, maka dia tidak akan tahu gading gajah itu apa, belalai itu apa, manfaat organ-organ tersebut  apa, dan lain-lain. Namun bila anak sudah hapal kata “gajah” dan hapal bentuknya seperti apa, tentu akan lebih mudah untuk mengetahui hal-hal yang lain tentang binatang gajah.

Memang benar, bila otak buah hati kita tidak seperti disket, CD, atau memory card, yang bisa digunakan untuk menyimpan apa saja yang kita kehendaki. Perbedaan antara peralatan tersebut dengan otak anak adalah dari proses atau cara menyimpan. Otak seorang anak memang tidak mungkin kita paksakan untuk menghafalkan sesuatu yang berat. Karena otak anak-anak akan bekerja lebih optimal saat mereka menggunakan otak bawah sadar mereka. Jadi alangkah lebih baik, pada saat  anak kita menginjak usia di bawah 6  tahun, kita  jangan terlalu memaksakan mereka untuk menghafalkan sesuatu. Kita harus mengenal metode tentang bagaimana anak-anak bisa lebih cepat menghafal.
   
Mengapa pada pelajaran Bahasa asing, kita  sering  menggunakan media  flashcard sebagai media pembelajaran? Tidak lain karena anak-anak merasa senang  saat mereka bisa belajar sambil bermain. Mereka juga bisa melihat  gambar berwarna secara visual, sehingga mengoptimalkan kerja otak  bawah sadar anak.  Jangan sampai kita meminta anak usia dini untuk menghafal seperti anak-anak SD tingkat  atas, SMP, SMU, dan jenjang pendidikan di atasnya. Karena anak usia dini masih membutuhkan sarana belajar sambil bermain pada saat mereka menuntut ilmu.

Permainan kata (misalnya scrable), buku-buku cerita, dan berbagai permainan lain sebenarnya  akan sangat  menunjang anak untuk bisa mengenal  dan hafal lebih banyak kata. Jangan lupa untuk selalu mendampingi mereka pada saat mereka menggunakan media-media belajar tersebut, supaya mereka lebih terpacu untuk mau belajar lebih banyak kata. Dan karena buah hati anda pasti akan banyak bertanya,”Ayah… gajah itu apa sih? Belalai itu apa? Gunanya apa? Dan pertanyaan-pertanyaan yang lain. Bila bukan kita yang  menjawabnya, siapa lagi? Kecuali  kalau buah hati anda sudah mengenal  Mbah Google…. Hehehehe…

Setiap Anak Belajar Dari Lingkungan Di Mana Ia Tinggal

Setiap Anak Belajar Dari Lingkungan Di Mana Ia Tinggal
“Children Learn What They Live With”
(Dorothy Low Nolte)

Jika anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan
Jika anak banyak dimusuhi, ia akan terbiasa menantang
Jika anak dihantui ketakutan, ia akan terbiasa merasa cemas
Jika anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya
Jika anak dikelilingi olok-olok, ia akan terbiasa menjadi pemalu
Jika anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa merasa bersalah.
Jika anak serba dimengerti, ia akan terbiasa menjadi penyabar
Jika anak banyak diberi dorongan, ia akan terbiasa percaya diri
Jika anak banyak dipuji, ia akan terbiasa menghargai
Jika anak diterima oleh lingkungannya, ia akan terbiasa menyayangi
Jika anak diperlakukan dengan jujur, dia akan terbiasa melihat kebenaran
Jika anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan terbiasa melihat keadilan
Jika anak dikerumuni keramahan, ia akan terbiasa berpendirian:
“Sungguh Indah Dunia Ini!”

Selasa, 10 April 2012

Wayang Gabus, Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan


Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan Untuk Anak Usia Dini


WAYANG GABUS







Diajukan Untuk Mengikuti Lomba Pengembangan
Media Pembelajaran Berbasis Lingkungan
Untuk Anak Usia Dini
JAMBORE   PAUDNI TAHUN 2011
KABUPATEN SEMARANG

Oleh:
Nama         : Aziz Darmawi
Unit Kerja  : Kelompok Bermain Lestari Candirejo KECAMATAN TUNTANG
                      KABUPATEN SEMARANG

HALAMAN JUDUL

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2011

KATA PENGANTAR

Dalam rangka menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi, program pendidikan harus mampu memberikan bekal kepada peserta didik untuk memiliki daya saing yang tinggi dan tangguh. Hal itu dapat terwujud jika peserta didik memiliki kreatifitas, kemandirian, kemampuan dasar dan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi di berbagai bidang kehidupan masyarakat.
Hal tersebut dapat terwujud bila tenaga pendidik juga memiliki hal yang sama, maka diharapkan setiap pendidik selalu meningkatkan kreatifitasnya seiring dengan perkembangan zaman.
Penulis mengembangan sebuah media pembelajaran berbasis lingkungan untuk anak usia dini yang berjudul Wayang Gabus adalah sebagai salah satu upaya peningkatan kreatifitas pendidik dalam hal pengembangan media pembelajaran terutama bagi pendidik KB, yang kebetulan naskah/buku ini penulis gunakan untuk mengikuti kegiatan lomba Pengembangan media pembelajaran berbasis lingkungan untuk anak usia dini JAMBORE PAUDNI TAHUN 2011 di tingkat KABUPATEN SEMARANG
Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan disana-sIni, semoga naskah yang sederhana ini dapat memberikan inspirasi bagi pendidik PAUD Non Formal untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam Pengembangan media pembelajaran berbasis lingkungan di masa-masa mendatang.

Tuntang, 06 Mei 2011
Penulis


Aziz Darmawi

DAFTAR ISI









KEUNGGULAN DAN KEUNIKAN


Keunggulan dan keunikan Wayang Gabus ini adalah:
1.      Bahan yang mudah didapat, Wayang Gabus ini sebagai pemanfaatan barang bekas yang sudah tidak terpakai
a.       Wayangnya sendiri terbuat dari gabus bekas kemasan elektronik (televisi, almari es, magic com, tape recorder, dll)
b.      Pakaian yang dikenakan wayangnya terbuat dari potongan kain perca.
c.       Alat gerak wayangnya terbuat dari sedotan bekas minuman kemasan.
2.      Wayang Gabus ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang memuat semua bidang pengembangan yang ada di KB, yaitu meliputi:
-         Sikap perilaku
-         Bahasa
-         Kognitif
-         Fisik motorik
-         Seni
3.      Wayang Gabus ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang memuat berbagai tema yang ada di KB, yaitu:
-         Diri Sendiri
-         Lingkunganku
-         Kebutuhanku
-         Rekreasi
-         Pekerjaan
-         Tanah Airku



BAHAN DAN ALAT


Bahan :
-         Gabus bekas
-         Potongan kain perca
-         Isolasi bolak-balik (double tape)
-         Kawat
-         Pensil
-         Cat

Alat     :
-         Gunting
-         Pisau cutter
-         Kuas
-         Amplas/ampril
-         Alat bantu lainnya

CARA PEMBUATAN

1.     PEMBUATAN WAYANG

  1. Pilih gabus/styrofoam yang ukurannya sama dengan wayang (obyek) yang akan dibuat.

  

  1. Setelah bahan disiapkan, buat sketsa bentuk kepala, badan, tangan dan kaki wayang pada gabus dengan pensil.


  1. Dengan hati-hati gabus diukir dengan menggunakan pisau/cutter.





  1. Setelah gabus terbentuk sesuai yang diinginkan, dihaluskan permukaannya dengan amplas
 
















  1. Untuk memberikan hasil yang lebih baik, diberi pewarna dekoratif sesuai karakkter tokoh wayang yang dibuat.

  1. Lubangi dengan kawat tubuh bagian bawah sampai tembus kepala dan jadikan ujungnya sebagai penyangga kepalanya.
  2. Sambungkan tangan dan kaki pada tubuh.
  3. Sambungkan kepala dengan tubuh.

2.     PEMBUATAN KOSTUM

Kostum wayang dapat berupa kain/kertas, dibuat dan divariasi sesuai kebutuhan dan bahan yang ada. Jika bahan kain bisa dijahit, namun agar lebih singkat waktu penyelesaiannya bisa juga ditempelkan langsung pada tubuh wayang dengan  menggunakan double tape.
  1. Diukur ukuran tubuh wayang untuk membuat pola baju dan celana pada kain.
  2. Kain dipotong sesuai pola.
  3. Kain ditempelkan pada tubuh wayang.



WAYANG GABUS

BENTUK, FUNGSI DAN CARA MEMAINKAN


A.     BENTUK DAN FUNGSI SECARA UMUM                
Bentuk wayang gabus ini lebih mendekati bentuk boneka wayang orang versi Jawa Tengah yang dihadirkan dalam model kartun. Model boneka dapat lebih fleksibel dan mudah dalam menyampaikan pesan dari berbagai aspek. Pemilihan tokoh pada wayang diharapkan agar anak dapat mengenal budaya lokal khususnya wayang.
Fungsi secara umum adalah:
a.       Melatih daya tangkap
b.      Melatih daya fikir anak
c.       Melatih daya konsentrasi
d.      Membantu perkembangan fantasi anak
e.       Menciptakan suasana menyenangkan
f.        Mendeskripsikan pesan melalui cerita wayang
g.       Pengenalan, pelestarian wayang dan penanaman nilai-nilai sejak dini yaitu nilai hiburan, seni, pendidikan, ilmu pengetahuan, kejiwaan, patriotisme dan budi pekerti.

B.     CARA MEMAINKAN
Cara memainkan wayang gabus ini sama seperti cara memainkan Wayang Tengul versi Jawa Tengah, atau Wayang Menak versi Jawa Timur, atau Wayang Golek versi Jawa Barat.
1.      Wayang dapat dimainkan dalam suatu panggung mini atau tanpa panggung, dapat juga diperagakan langsung
2.      Untuk memainkan satu wayang, maka satu tangan (bisa kiri atau kanan) untuk memegang penyangga utama, tangan yang lain untuk memegang dan memainkan penyangga tangan wayang.
3.      Untuk memperkaya khazanah budaya dapat diputar musik gamelan sebagai latar belakang cerita.


FOTO WAYANG GABUS


Rabu, 15 Februari 2012

Tingkat Pencapaian perkembangan Kelompok Usia 2 s.d. 3 Tahun Berdasarkan permen 58 dan Menu generik


Tingkat Pencapaian perkembangan
Kelompok Usia 2 s.d. 3 Tahun
Berdasarkan permen 58 dan Menu generik

Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 2  –  <3 Tahun

Lingkup Perkembangan
Tingkat Pencapaian Perkembangan 2    <3 tahun
Permen 58
Menu Generik
I.  Nilai-nilai Agama dan Moral
Merespons hal-hal yang terkait dengan nilai agama dan moral.
1.  Mulai meniru gerakan berdoa/sembahyang sesuai dengan agamanya.
2.  Mulai meniru doa pendek sesuai dengan agamanya.
3.  Mulai memahami kapan mengucapkan salam, terima kasih, maaf, dsb.

1. Dapat menirukan lagu bernuansa imtaq
2.Dapat menirukan doa sebelum/ sesudah melakukan
    kegiatan
3.Dapat menirukan gerakan ibadah dengan lebih baik.
4.Dapat mendengarkan dan merespons cerita
   bernuansa imtaq secara baik.
5.Dapat menirukan/ menyebut kan nama-nama Tuhan
   sesuai kemampuan
6.Dapat mendengarkan & menirukan syair/pantun imtaq
   lebih banyak kata.
7.Dapat mendengar dan meniru ucapan kata-kata yang
   Baik
II. Motorik
A.Motorik Kasar
1. Berjalan sambil berjinjit.
2. Melompat ke depan dan ke belakang dengan dua kaki.
3. Melempar dan menangkap bola.
4. Menari mengikuti irama.
5. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi/rendah dengan berpegangan.
1. Dapat berdiri dengan ujung jari kaki sebentar
2. Dapat berdiri dengan satu kaki sebentar
3.Dapat berjalan mundur, jinjit 3 langkah, berjalan di
   garis yang lurus
4.Dapat menuruni tangga sendiri dengan kedua kaki di
   setiap langkah
5.Dapat naik tangga dengan kaki melangkah bergantian,
   sambil berpegangan
6.Dapat turun tangga dengan kaki melangkah berganti
   an sambil tangan berpegangan.
7.Dapat berlari dengan baik,jarang jatuh.
8.Dapat melompat dengan dua kaki
9.Dapat melompati benda kecil
10.Dapat melompat sebanyak empat langkah berturut-
     turut
11.Dapat melompat dengan satu kaki/sambil dipegangi
12.Dapat berjalan sambil menendang bola diam
13.Dapat berdiri dengan kedua kaki di balok titian tanpa
     dipegangi.
14.Dapat melempar bola dengan kedua tangan dari atas
     kepala.
15.Berjalan sambil berjinjit
16.Melompat ke depan dan ke belakang dengan kedua
     kaki
17.Melempar dan menangkap bola
18.Menari mengikuti irama
19.Naik turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dgn
     Berpengalaman
 
A.Motorik Halus
1. Meremas kertas atau kain dengan menggerakkan lima jari.
2. Melipat kertas meskipun belum rapi/lurus.
3. Menggunting kertas tanpa pola.
4. Koordinasi jari tangan cukup baik untuk memegang benda pipih seperti sikat gigi, sendok.
1.Dapat meremas kertas atau kain dengan menggerak
   kan lima jari.
2.Dapat melipat kertas meskipun belum rapi/lurus.
3.Dapat menggunting kertas tanpa pola.
4.Dapat mengkoordinasikan jari tangan cukup baik
   untuk
   memegang benda pipih seperti sikat gigi, sendok.
5.Dapat menyebut bagian-bagian suatu gambar seperti
   gambar wajah orang, mobil, binatang, dsb.
6.Dapat mengenal bagian-bagian tubuh (lima bagian)
7.Dapat menyusun benda berdasarkan ukuran
8.Dapat memegang dan memutar gagang pintu untuk
   Membuka
9.Dapat membuat menara dengan 8 balok
10.Dapat mencoret-coret kertas hingga ke luar kertas
11.Dapat memegang pinsil dengan cara menggenggam
12.Dapat membuka dan menutup gunting
13.Dapat membuat guntingan kecil dipinggir kertas
14.Dapat menggunting kertas terus menerus sepenuh
     gunting.


I.    Kognitif
A.  Mengenal pengetahuan umum.

1.  Menyebut bagian-bagian suatu gambar seperti gambar wajah orang, mobil, binatang, dsb.
2.  Mengenal bagian-bagian tubuh (lima bagian).

1.    Dapat mengenal berbagai bentuk warna, ukuran
permukaan kasar /halus dan fungsi benda sederhana
2.    Dapat menunjuk dan menyebutkan gambar
sederhana
3.   Tertarik untuk dibacakan cerita
4.   Dapat menunjukkan anggota-anggota tubuhnya
5.   Dapat mengelompokkan warna
6.   Dapat mengerti konsep besar / kecil, sedikit / banyak
7.   Dapat mengerti konsep arah buka/tutup,depan/
      belakang
8.  Dapat menyebutkan bagian-bagian suatu gambar se-
      perti gambar wajah orang,mobil, binatang, dsb.
9.   Dapat mengenal bagian-bagian tubuh (lima bagian )
10. Dapat memahami konsep ukuran (besar-kecil,
      panjang-pendek)
11. Dapat mengenal tiga macam bentuk
(     ,     ,      )
12. Dapat mengenal pola
B.Mengenal konsep ukuran, bentuk, dan pola
1. Memahami konsep ukuran (besar-kecil, panjang-pendek).
2. Mengenal tiga macam bentuk
(     ,       ,   ).
3. Mulai mengenal pola.
IV. Bahasa
A.     Menerima Bahasa


1.  Hafal beberapa lagu anak sederhana.
2.  Memahami cerita/dongeng sederhana.
3.  Memahami perintah sederhana seperti letakkan mainan di atas meja, ambil mainan dari dalam kotak.

1. Dapat mengatakan aku
2. Dapat mengatakan jika ingin BAK/BAB
3. Dapat membuat kalimat dengan tiga kata
4. 50% dari ucapannya sudah jelas
5. Dapat mengguna kan kata ini punyaku
6. Dapat bertanya dengan pertanyaan sederhana
7.Dapat bertanya dengan pertanyaan “dimana”,
   “mengapa”
8. Dapat menyebut kan nama depan dan nama lengkap
9. Dapat mengerti perintah sederhana
10.Dapat menunjuk sekitar 10 gambar yang dikenalnya
11.Dapat menyebutkan sekitar 10 gambar yang dikenal
     nya.
B.    Mengungkapkan Bahasa.
1.  Menggunakan kata tanya dengan tepat (apa, siapa, bagaimana, mengapa, dimana).
V.  Sosial-Emosional
Mampu mengendalikan emosi

1.  Mulai bisa mengungkapkan ketika ingin  buang air kecil dan buang air besar.
2.  Mulai memahami hak orang lain (harus antri, menunggu giliran).
3.  Mulai menunjukkan sikap berbagi, membantu, bekerja bersama.
4.  Menyatakan perasaan terhadap anak lain (suka dengan teman karena baik hati, tidak suka karena nakal, dsb.).
5.  Berbagi peran dalam suatu permainan (menjadi dokter, perawat, pasien penjaga toko atau pembeli).
1. Dapat memperhati kan anak lain bermain dan
    mencoba untuk bergabung sebentar
2. Dapat menunjukkan dirinya siapa
3. Dapat mencoba mengerjakan sesuatu sendiri
4. Dapat melakukan paralel play
5.Dapat mengguna kan boneka untuk bermain pura-
   pura
6. Dapat mempersamakan diri nya dengan anak seusia
    yang berjenis kelamin sama
7. Dapat bermain permainan kelompok yang sederhana
8. Dapat bermain dengan anak lain dengan pengawasan
    orang dewasa
9. Dapat menyadari dan ingin tahu mengenal perbedaan
    jenis kelamin
10.Dapat Menolong membuang sampah
11.Dapat Menunjuk kan kalau ia bisa melakukan    
     sesuatu sendiri
12.Mau bekerja dengan orang dewasa lain selama lima
     menit
13.Dapat menirukan pekerjaan orang dewasa
14.Dapat menunjuk kan/memba-las rasa sayang, cinta
     kasih yang diberikan kepadanya melalui belaian/
     rangkulan.
VI.Seni


1. Dapat menggunakan benda-benda sebagai alat musik
2. Dapat bertepuk-tangan dengan variasi
3. Dapat menyanyikan sebagian lagu anak-anak diikuti  
    gerakan anggota tubuh
VII.Ketrampilan Hidup


1. Dapat menggunakan garpu untuk makan
2. Dapat makanan dengan sendok tanpa tumpah
3. Dapat melepas berbagai jenis pakaian dgn bantuan
4. Dapat melepas celana atau rok dengan cara menarik
    ke bawah
5. Dapat memasukkan tangan ke lengan baju yang  
    benar dengan bantuan
6. Dapat menggunakan baju lengan pendek dengan
    bukaan depan
7. Dapat menggunakan baju lengan panjang dengan
    bukaan depan
8. Dapat mengenakan pakaian yang ditarik ke atas
    dengan benar
9. Dapat mengenakan celana pendek dengan bukaan
    depan
10.Dapat mengenakan celana panjang dengan bukaan
     depan
11.Dapat membuka kancing depan
12.Dapat mengenakan sepatu tanpa tali
13.Mulai bisa mengatakan jika ingin BAK/BAB
14.Dapat mengatakan jika ingin BAK/BAB
15.Dapat menggunakan pispot sendiri
16.Dapat mengontrol BAB/BAB, walau kadang-kadang
     terjadi “kecelakaan”
17. Sudah tidak mengompol sepanjang hari
18. Dapat mengetahui perbedaan antara ingin BAK dan
      BAB dan bisa mengatakan dengan benar
19. Dapat naik ke WC sendiri
20. Dapat menurunkan celana jika ingin ke WC
21. Tidak mengompol di malam hari, jika sebelumnya
      sudah “ditatur”
22. Dapat Mengeringkan tangan dengan bantuan
23. Dapat mencuci tangan sendiri tapi perlu bantuan
      untuk mengambil sabunnya
24. Dapat mengeringkan tangan sediri
25. Dapat mengeringkan wajah dengan bantuan
26. Mulai bisa menggosok gigi dengan bantuan
27. Dapat mengelap ingus jika diminta